Pertama :
Kita sering
memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki.
Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan,
pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang.
Pikiran anda dipenuhi target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah
yang besar dan indah, mobil mewah, serta
pekerjaan yg mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak
mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah
mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi,
betapa pun banyak yang kita miliki, kita tak pernah menjadi “KAYA” dalam arti
yang sesungguhnya.