Ikan yang berkumis dan licin serta gesit ini sangat populer sebagai masakan khas yang banyak di jadikan menu warung-warung makanan, selain itu sangat mudah kita jumpai di pasar-pasar. Ya… ikan lele namanya, ternyata ikan ini banyak menarik perhatian banyak orang untuk membudidayakannya. Banyak sekali orang yang sudah membudidayakan ikan lele dalam kolam, baik sebagai breeding, pembesaran, atau sekaligus sebagai keduanya.
Saat ini stock lele sangat jauh dari mencukupi, permintaan pasar akan ikan lele sangat banyak sedang produksi lele masih kurang. Sudah banyak yang berkolam ikan lele tetapi banyak diantara mereka yang berguguran, sehingga ikan lele di pasar masih terus kekurangan. Mengapa banyak pengolam ikan lele berguguran ? Tentu banyak faktor penyebab banyaknya pengolam yang berguguran. Diantaranya adalah : kurangnya pengetahuan akan teknik berkolam lele, tidak bisa membuat pakan alternatif sederhana untuk ikan lele, terlalu tergantung dari pakan ikan pabrik yang harganya tinggi, tidak bisa memanfaatkan potensi alam sekitar yang sangat banyak untuk meningkatkan produksi ikan lele dengan meminimkan ketergantungan pakan pabrik dan digantikan dengan pakan yang ada disekitarnya yang sangat banyak tersedia.
Salah satu cara untuk meningkatkan income dari kolam lele adalah dengan memanfaatkan limbah ternak lain seperti : kambing, sapi dan ayam. Lalu bagaimana cara memanfaatkan dan teknik penggunaan limbah ternak sebagai makanan ikan lele ? Tentu ini diperlukan sedikit ilmu bagaimana teknik agar limbah ternak itu bisa digunakan sebagai pakan ikan lele. Teknik untuk membuat pakan dari limbah ternak sebagai pakan ikan lele sangat mudah dan sederhana. Untuk membuat pakan ikan lele dari limbah ternak dan teknik pemberiannya adalah dengan memanfaatkan bakteri tertentu yang biasa disebut sebagai bakteri probiotik. Bakteri Probiotik ini digunakan untuk mengolah kotoran ternak sehingga terjadi proses fermentasi dimana dalam proses ini akan mengakibatkan panas yang akan membunuh bakteri lain yang tidak berguna sehingga limbah ternak tersebut aman untuk dikonsumsi ikan lele.
Teknik pemberiannya adalah dengan memberikan atau memasukkan limbah hasil fermentasi ke dalam kolam setelah ikan berumur 20 hari serta diberikan sebagai tambahan sewaktu memberi makan ikan, maksudnya sewaktu memberi makanan ikan degan pelet (pakan pabrik) kemudian diikuti dengan pakan limbah ternak hasil fermentasi. Dengan cara ini ikan lele akan tumbuh lebih cepat, sehat dan daging ikan lele lebih padat sehingga rasa ikan lele seperti ikan lele sungai. Disamping itu Anda akan terbebas dari bisik-bisik tetangga karena kolam Anda terbebas dari bau yang menyengat.
Dengan teknik ini untuk satu kolam isi 10.000 ikan cukup diberikan 10 sak pakan pelet sampai panen, tentu ini sangat membantu meminimalkan penggunaan pakan pabrik, dan income akan jauh meningkat. Selain itu Anda bisa menghemat penggunaan air. Mengapa ? Anda bisa mengunakan kolam ini tanpa harus membersihkan atau menguras kolam yang bearti Anda tidak perlu membuang air kolam sewaktu memanen tetapi Anda bisa mengunakan untuk ikan berikutnya karena kolam Anda sehat dan sudah terbentuk ekosistem dimana didalamnya sudah banyak hidup berbagai jenis planton atau hewan kecil yang sangat berguna untuk makanan ikan.
Bagaimana mendapatkan bakteri probiotik ? Saat ini sudah banyak bakteri probiotik yang dijual di toko pakan ternak dan juga toko pertanian. Bila Anda tertarik berkolam ikan, baik ikan lele atau ikan lainnya teknik ini dapat Anda terapkan karena akan banyak sekali manfaatnya.
Mohon maaf bila masih banyak yang kurang dari penjelasan ini, Semoga tulisan ini bermanfaat, bila ada yang kurang bisa memberikan komentar dan tanggapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar