Senin, 24 Oktober 2011

Pemilihan dan Pelatihan Bakalan Cupang Kontes


Kami yakin, ketika posting ini sampai di hadapan Sobat, Sobat termasuk salah satu dari sekian ribu penghobi ikan cupang, paling tidak, Sobat adalah simpatisan cupang. Dan kebetulan, di blog ini, kami banyak membahas soal cupang hias secara khusus. Bilas saat ini, Sobat baru mulai mencari cupang terbaik untuk dijadikan peliharaan kesayangan, inilah posting yang tepat untuk sobat baca.
Baru mau mulai memelihara cupang hias maka mulailah dengan memelihara cupang bakalan yang masih muda. Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah. Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata, baik di tubuh dan siripnya, serta bermental bagus. Menurut pengalaman senior hobiis, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu, harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya.
Ibarat melatih calon atlet, sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik bertanding”. Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-siripnya di dalam air. Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga kebersihan air.
Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru diberikan.
Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan. Pelatihan yang konsisten akan menhasilkan kualitas cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes.
Selain pelatihan yang mesti dijalani seperti telah dijelaskan sebelumnya, dalam sebuah kontes cupang memang terdapat beberapa kriteria atau standar kontes yang mesti dipenuhi oleh para peserta. Hal tersebut akan coba kami ulas dalam posting mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar