Jumat, 03 Februari 2012

Penyakit dan Pengobatan Pada Burung Merpati


Burung yang sudah terserang penyakit umumnya sangat sulit untuk di sembuhkan. Kalaupun dapat di sembuhkan burung tersebut harus tetap mendapatkan perhatian khusus dalam waktu yang relatif lama. Jika kita menjumpai burung terserang suatu penyakit sebaiknya segera dipisahkan dari burung yang lain yang sehat agar tidak menular.
Berikut ini adalah penyakit penyakit yang sering menyerang burung:
  1. Gangguan Pernapasan
Penyakit pernapasan sering menyerang burung. Penyebab penyakit pernapassan adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E.coli dan sejenis mycoplasma galisepticum yang yang lebih terkenakl dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung yang terinfeksi penyakit ini akan mati.
Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara burung yang sehat dan burung yang terinfeksi. Penularan penyakit pernapasan juga dapat terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.
Gejala-gejala penyakit pernapasan adalah burung sering bersin-bersin, pada malam hari yang cuacanya dingin pernapasanya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, dan aktifitas atau gerak burung menurun. Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pernapasan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
Pengobatan:
Pengetahuan tentang jenis-jenis obat untuk unggas, perlu juga dimiliki oleh para penghobi burung. Umumnya obat-obatan yang perlu disediakan adalah jenis obat yang biasa digunakan juga untuk unggas, khususnya ayam.


Komposisi per Kg :
Doxycycline 2,5 %
Erythromycine 4,0 %
Indikasi:
Untuk pengobatan CRD, CRD Complex, Coryza dan penyakit pernafasan lainnya pada unggas.
Aturan Pakai dan Dosis : Oral
Unggas : 2 gr/liter air minum per hari atau 200 – 400 mg DOXERIN/kg BB per
hari selama 3 – 5 hari berturut-turut 

  1. Berak Kapur
Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit salmonellosis atau Pullorum. Penyebab penyakit ini adalah Salmonella Pullorum yang menyerang saluran pencernakan.
Penyakit berak kapur bersifat menular. Tanda-tanda serangan yang dapat dilihat adalah kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurung, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung yang terserang berak kapur adalah muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung dan burung tidak bergairah.
Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap hari sangkar di bersihkan dari segala kotoran, termasuk kotoran burung itu sendiri. Gunakan desinfektan atau antiseptik untuk mencuci sangkar. Setiap dua hari sekali, tempat makan dan minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan air baru yang sudah direbus atau matang., bersih dan sehat.
Jika burung tersebut sudah terinfeksi berak kapur, burung tersebut harus segera di pisahkan dari burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara passti justru berakibat fatal.
Pengobatan:


Komposisi per Kg :
Neomycine (sulfate) 32 gr
Oxytetracycline (HCl) 32 gr
Keunggulan :
  • Mengandung Oxytetracycline yang berspektrum luas dan cepat diabsorbsi sehingga cepat mencapai kadar optimum
    di dalam darah.
  • Mengandung Neomycin yang efektif bekerja memberantas kuman-kuman penyakit disaluran pencernaan dengan tuntas.
  • Praktis dan ekonomis karena mengandung dua antibiotik dalam sekali pemberian.
Indikasi :
  • Mengobati Kolera ayam, Colibacillosis, Salmonellosis dan lain-lain pada unggas.
  • Menekan angka kematian anak ayam pada minggu-minggu pertama.

Cara Pemberian dan Dosis : Oral
Unggas : 2 gr/1liter air minum per hari atau 1 gr NEOXIN/kg BB per hari
selama 3 – 5 hari berturut-turut
 
  1. Snot atau Coryza atau Pilek
Penyakit snot atau corza atau pilek disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwarna merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penularanya melalui perantaraan burung lain, debu, udara, makanan dan minuman.
Tanda-tanda serangan penyait coriza atau snot yang dapat dilihat adlah muka bengkak, hidung berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan napsu makan turun. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit akan mati.
Pencegahan terhadap serangan penyakit coriza dengan cara menjauhkan burung yang terkena serangan penyakit dengan burung yang masih sehat. Disamping itu sangkar, tempat makan dan tempat minum harus selalu dibersihkan dari segala kotoran.Burung yang sudah terlanjur terserang penyakit snot harus segera diberi obat yang sesuai.

MOXACOL
Antibakteri, water soluble

Komposisi per Kg :
Amoxycycline (trihydrate) 75.000 mg
Colistin (sulfate) 250.000.000 IU
Indikasi :
Kolera Ayam, Colisepsis, Colibacillosis, Salmonellosis (Berak kapur), enteritis, Ngorok, dll pada unggas.
Cara Pemberian dan Dosis: Oral
Unggas : 1 gr/1 liter air minum atau 0,3 gr MOXACOL/kg BB per hari,
2-3 kali/hari selama 24 hari selama 3 – 5 hari berturut-turut 

  1. Cacingan
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan hati. Penyebab cacingan adalah cacing tambang, cacing gilig, cacing pita dan cacing hati. Tanda-tanda serangan penyakit cacingan yang dapat dilihat adalah burung kurang bergairah, lemah, napsu makan berkurang,bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat badan burung menurun.
Faktor utama penyebab kondisi cacingan adalah kondisi sngkar dan tempat makan/minum yang kotor.Pencegahan terhadap serangan cacingan dapt dilakukan dengan cara menjaga kebersihan sangkar, tempat pakan dan tempat minum. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan dan tempat minum harus selalu di kontrol dan dibersihkan dari segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang cacing.
Pengobatan:
Pipera-San (oral solution)
Composition
Setiap ml mengandung: Piperazine citrate 250 mg
Indications
Perlakuan terhadap hama cacing yang disebabkan oleh nematoda pada unggas (Ascaridia Galli, Heterakis gallinarum), babi (Ascaris lumbricoides, Oesophagostomum spp.), Ternak (Neoascaris vitulorum, Oesophagostomum radiatum, Strongylus spp.), Domba / kambing (Oesophagostomum spp.), Anjing / kucing (Toxocara canis, Toxascaris leonina).
Dosage and Direction For Use
* Unggas: 1 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Sapi, domba, kambing, babi: 1.1 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Anjing dan kucing: 0,2 -0,3 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Monkey: 0.7 ml PIPERA-SAN / kg BW.
* Rabbit: 2 ml PIPERA-SAN / kg.
Aman untuk unggas selama produksi dan hamil binatang.
Precaution
AAman untuk unggas selama produksi dan hamil binatang.
Packing
100 ml, 1 l.
 
  1. Kutu Burung , Burung juga sering diserang oleh kutuburung. Burung yang terserang ktu burung menunjukkan gejala-gejala gelisah, sering menggigit-gigit bulu (jawa: didis), jika bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu burung yang bergerak diantara bulu. Jika tidak segera di obati, burung yang terserang kutu lama lama kelamaan akan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, dan akhirnya akan mati. Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau dan burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan sangkar, menyediakan air yang cukup untuk mandi. Dan burung sering di jemur.




SUPRALIT
(Vitamin dan anti stress)
Kombinasi vitamin dan elektrolit anti stress
Stress adalah terjadinya ketidakseimbangan hormon kortikosteroid di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh pembakaran yang hebat di dalam tubuh yang banyak menggunakan elektrolit yang ada, sehingga tubuh akan banyak kehilangan elektrolit.
Bila diberikan air minum biasa, maka akan terjadi pengenceran elektrolit dalam tubuh yang akan memperburuk keadaan tubuh, sehingga metabolisme tubuh tidak sempurna, akibatnya :
  • Nafsu makan akan turun
  • Berat badan turun
  • Mudah terserang penyakit
Untuk mengatasinya, diberikan SUPRALIT Anti stress.
Komposisi per Kg :
Vitamin A 1.000.000 IU
Vitamin D3 200.000 IU
Vitamin E 10.000 IU
Elektrolit : Na+, K+, Cl-, HCO3-



5 komentar:

  1. Mas saya punya burung dara nah perut nyah ituh kaya kembung gitu?
    klo blh tau sakit apa yah??

    BalasHapus
  2. saya mau tanya nih...saya punya merpati yang kakinya terdapat banyak benjolan2 (seperti biji jagung) bahkan di sebelah ke dua matanya ada juga,penyakit apakah benjolan tersebut dan harus saya kasih obat apa biar cepat sembuh?
    saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuanya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. kasih saja bawan putih sebesar jagung 1-2 biji pagi dan malam mas. jangan lupa di jemur untuk membantu pengeringan dari luar setelah virusnya dimatikan oleh kasiat bawang putih yg memang anti virus kuat namun alami.

    BalasHapus
  5. Mbk Lampung nya di mn? Sy jg bandar Lampung Kedaton

    BalasHapus