Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok
kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang "nonong",
tapi pilih yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dengan atas
batok kepala sebesar 45-60, jangan yang memiliki derajat kemiringan 90, karena
biasanya bentuk kepala seperti ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun
atas kepala "tengah" (arah jam12.00). berbeda dengan yang
mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala seperti ini kan OK turun dari arah
manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas
(mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai
tingkat kecerdasan tinggi)
Mata
Mata sebagai senjata utama bagi
merpati untuk menemukan gerakan tentu tidak akan kita abaikan dalam hal
pemilihannya. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat
dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat
menerima perubahan rangsangan cahaya). Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar
menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata
menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai
dua warna mata,biasanya perpaduan antara kuning tua dengan kuning muda, merah
tua dengan hijau tua, atau merah muda dengan putih. Pilih yang mwmpunyai warna
tengah lebih tenggelam dari warna luarnya,sehingga akan terlihat jelas
perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang
teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat
terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan
tampak seperti titik2 warna yang menyatu.
Bentuk paruh
Pilih paruh yang berbentuk "merit" (runcing
pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang
mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh berjarak sedikit lebih
pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.
Hidung
Kalau didaerah saya, oleh sebagian
teman, keadaan, bentuk,besar dan kecilnya hidung tidaklah pernah digubris. akan
tetapi tidaklah sependapat dengan yang akan saya sampaikan, karena menurut
pengalaman, berbagai bentuk hidung mempunyai kelebihan dan kelemehan. menurut saya
hidung juga berperan untuk merpati menemukan jalan pulangnya (disamping
feelingnya), beberapa hidung favorit saya:
1. besar, panjang, menggembung
(bukan "prambon"/turunan dari merpati pos), saya suka dg
hidung berbentuk seperti ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal
hidung bagian bawah menjorok kebelakang.
2. besar, panjang, "trepes"/melekat
ke paruh (jika burung ini "prambon"), sy suka hidung berbentuk
seperti ini jika memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis2 samar
sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung
bagian bawah menjorok kebelakang.
3. kecil, menggembung (strain jawa,
baik jawa sungut ataupun jawa deles), saya suka dg hidung berbentuk ini bila
mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok
kebelakang. adapun bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, saya suka burung
ini untuk "gaburan"/bermain dirumah, biasanya burung tidak
membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra
terbang yg imbang dan sepadan (justru bila burung dengan tipe hidung seperti
ini akan pulang lama bila dilepas jauh, bahkan kadang hilang).
Leher
sampai saat ini saya masih
berpendapat bahwa leher adalah sarana utama bagi burung merpati untuk "metil"/"njungkel"/"nunjem"/"nenggel"/"thel".
pilih leher yang kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang
sedikit lebih pendek dari tulang dadanya. pilih juga tulang leher yang kuat,
tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya
gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena
leher yang selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas "metil"
kalah fleksibel dibanding dengan tipe tulang leher yang tadi saya sebutkan.
Sayap
sayap sebagai sarana utama burung
untuk terbang hendaknya kita harus benar2 memilihnya yang terbaik, beberapa
contoh:
1. bahu sayap harus kuat dan
lentur/jangan kaku, untuk bentuk bisa bervariasi, ada yang tebal bulat, pendek
berotot. ada juga yang berbentuk pipih, lebar berotot.
2. bulu sayap tebal kencang tidak
bergelombang. pilih juga yang lebar (landung) rapat jarak satu bulu dengan yang
lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap besar kuat
sedikit lentur pada ujung bulunya pilih juga yang memiliki sayap sedikit
terlihat "mekongkong" saat dipegang. jangan yang memiliki sayap
merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih kencang yang mempunyai
sayap agak "mekongkong".
Bentuk dada
Pilih bentuk dada yang berbentuk
huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yang berbentuk O, apalagi elip
mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun
kencang dari arah manapun. berbeda dengan yang berbentuk huruf O (hanya bagus
turun atas kepala/jam12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan
turun burung berbentuk dada sepeti ini akan berkurang.
Tulang Dada
Pilih
tulang dada yang mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk orang
dewasa, atau paling tidak sama panjang. masalah bentuk sany punya pengalaman sseperti
ini:
1. berbentuk seperti tanda 'centang'
: dengan tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk
jantung. burung dengan type tulang dada seprti ini dengan perangkat lain yang
memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk seperti perahu : dengan
perangkat lain yang memadai dan "cekelan"padat berisi, burung akan
turun sambil "nggenjot-nggenjot"
Sapit Udang
Ada yang berpendapat bahwa kondisi,
ukuran jarak dan bentuk "sapit udang" pada burung merpati tidak
mempengaruhi gaya terbang dan turunny, kalau dari pengalaman saya pribadi, bila
dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum
menemukan adanya pengaruh "sapit udang" sama gaya terbang burung.
akan tetapi untuk masalah turun sprtiny berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny
"sapit udang" pun juga mempengaruhi turunnya merpati. seperti cont;
merpati dengan "sapit udang" rapat (tidak berjarak sama
sekali/"ganthet") biasany kalau burung mempyai kemampuan turun, turunnya
akan pelan. merpati dengan "sapit udang" berjarak sempit, kira
0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran
sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan
megal-ol/goyang-goyang. merpati dengan jarak "sapit udang" kira2
>1cm kalau burung mempyai kemampuan turun, akan turun dengan
"anteng"/tidak goyang2, tentuny juga didukung ukuran
"brutu" dan bentuk ekorny. kondisi "sapit udang" yang
bengkok sejauh pengalaman saya: dulu saya pernah punya burung dengan jarak
"sapit udang" kira2 1cm, sebelum "sapit udang" bengkok
burung mampu turung cepat dan shoot kasar, karena shoot terlalu keras, burung
turun "ngebrok lemah". kemudian salah satu "sapit udangny"
patah, setelah manjalani perawatan beberapa minggu "sapit" nyambung
tapi bengkok sebelah. sejak saat itu burung tersebut masih mampu turun hanya
kecepatan turun dan shootny berkurang.
Pinggang/Brutu
perbedaan ukuran dan jarak dari
pinggang/"brutu" merpati tentuny tidak mungkin bila tidak memp
pengaruh apa2 pada kinerjany. dari yang berukuran besar, kecil, sedang,
berjarak rapat ataupun yang berjarak renggang. kalau dari pengalaman, pinggang
berjarak renggang dari badanny akan membuat burung tidak memiliki keseimbangan
yang bagus. burung dg kecepatan turun lambat, tentuny tidak akan terlihat dg
jelas ketidakseimbanganny dengan adany pinggang seperti ini. berbeda dengan
burung dengan kemampuan kecepatan turun tinggi/keras, jika memiliki pinggang
renggang seperti ini akan terlihat jelas saat burung turun arah jam 12.00/atas
kepala. kemungklinan pertama turun burung akan patah/ separuh jalan berbelok.
kemungkinan kedua burung turun dengan kecepatan tinggi tanpa adany keseimbangan
pengereman, akibatny burung akan turun dengan keras(yg berakibat menyakiti
diriny sdr). berbeda dg pinggang yang berjarqk rapat, baik yang besar maupun yang
kecil memiliki kelebihan sdr2. dengan perkakas lain yang mendukung, burung dengan
"brutu" kecil rapat, akan memiliki tipe turun
"anteng"/tidak goyang2. burung dengan "brutu" besar rapat,
akan memiliki tipe turun tampak goyang2, bila semua perkakas mendukung
sebenarny goyang2ny itu merupakan seni lemparan tubuh
burung/"nggenjot2" saat turun.
Ekor
ketebalan dan bentuk ekor saat burung kita pegang tentuny
akan bermacam2, dari sinilah kita sebenarny dapat mengira2 daya dan gaya turun
dari burung tersebut.
pilihlah burung yang mempunyai bulu
ekor rapat, tebal dan panjang (tebal disini harus disesuaikan dengan
pegangan/"cekelan" burung, u/ kadar ketebalan bulu ekor akan berbeda
dari "cekelan" padat/"kiyel", empuk/ngapuk,
keras/rapet/"atos" yang sangat susah u/ di utarakan lewat tulisan) tapi
dengan pemilihan dan pembelajaran yang berulang2 psti kelak dengan mudah kita
akan dapat membedakan ukuran yang sesuai.
*saat kita pegang bulu ekor akan
tampak menyatu, itu ciri dari "brutu" kecil, biasany bentuk ekor spt
ini dimiliki oleh burung dengan gaya turun "anteng".
*saat kita pegang bulu ekor akan
tampak melebar pada ujungny/tdk mengumpul jadi satu, itu ciri2 dari
"brutu" besar, biasany bentuk ekor seperti ini dimiliki oleh burung dengan
gaya turun "nggenjot2". saat kita pegang ekor merpatipun akan mempunyai
daya tekan kebawah yang berbeda2, ada yang "ndlosor",
"ngawet" 45 derajat, dan ada pula yang "ngawet" 90 derajat/
ditempat saya biasa disebut dengan "bengkuk". u/ gaya terbang :
*bila burung mempunyai pegangan ekor
"ngawet" 45 derajat: burung dengan pegangan ekor seperti ini bila
dilepas dengan patner yang mempunyai tipe pegangan ekor sama, akan mempunyai
gaya lepas/start memutar agak melebar dan tidak beraturan (kadang start belum
tinggi burung sudah menuju kearah tujuan)
*bila burung mempunyai pegangan ekor
"ngawet" 90 derajat/"bengkuk": burung dg pegangan ekor seperti
ini bila dilepas dengan partner yang mempunyai tipe pegangan ekor sama, akan
mempunyai gaya lepas/start memutar "cekak", seperti obat nyamuk
(biasany burung mencapai ketinggian tertentu baru menuju arah tujuan)
*bila burung mempunyai pegangan ekor
"ndlosor": burung dengan tipe pegangan ekor seperti ini biasany memp
2 kemungkinan gaya terbang. yang pertama terbang langsung menuju arah tujuan. yang
kedua "nggandeng"/ ngikut partnernya.
Kaki
kalau soal kaki saya lebih suka kaki
yang merit, garing/terlihat "mbesisik" & panjang (baik kaki
maupun jarinya) saat dipegang posisi kaki menjorok/mendorong kebelakang sejajar
dengan arah ekor.
Tingkah laku merpati
- Suara kepakan sayap
bila kita mau memperhatikan suara
kepakan dari sayap burung merpati, tentu dari merpati yang satu dan lainnya
akan berbeda. apa sebenarny yang membuat suara kepakan ini kian berbeda?
ya,, memang suara kepakan dari burung yang sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/masih latihan ternyata memang berbeda. apalagi dengan burung merpati yang sama sekali belum latih terbang (umbaran)
ya,, memang suara kepakan dari burung yang sudah jadi/terbang tinggi dan belun jadi/masih latihan ternyata memang berbeda. apalagi dengan burung merpati yang sama sekali belum latih terbang (umbaran)
*kepakan sayap burung merpati yang
sudah terbang akan terdengar lebih ringan (teratatak) kira-kira begitu,kalau
sudah terbang dan tinggi, di sela2 kepakannya ada suara seperti(wis.. wis..)
*sedangkan sayap burung merpati yang belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dengan seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.
*sedangkan sayap burung merpati yang belum folsir terbang/jarang terbang akan terdengar lebih berat(tjeplak-tjeplak)
memang kalau tanpa mengamati dengan seksama dan berulang2 akan tampak susah membedakan suara kepakan ini.
- Cara turun
saat kita belanja di pasar,, tentu
akan banyak pedagang yang sibuk menawarkan merpati dagangannya,, kalu saya,,
saat membeli sering mengamati dari jarak yang agak jauh, melihat para pedagang
menawarkan burung2 yang dijajakanny pada calon pembeli, biasany burung ini
(burung giring) akan diperlihatkan giringny dengan cara betina di naik turunkan
kurungan,, nah,, inilah kesempatan kita menilai mental si burung tersebut!
kalau kita mau mengamati, cara turun
burung dari kurungan itu akan bermacam2. ada yang melompat dengan mengepakkan
sayap, ada yang langsung turun menjatuhkan tubuhnya (ada yang dengan posisi
kepala di depan, ada pula yang dadanya di depan). ya,, untuk mental burung,
,burung yang menjatuhkan tubuhnyalah yang memiliki mental untuk turun. bukan
merpati yang turun kurungan dengan cara melompat dengan mengepakkan sayapnya.
akan tetapi cara itu hanya bisa di
pakai untuk memperkirakan kemampuan mental turunny, bukan kemampuanny untuk
turun. karena untuk kemampuan turun masih diperlukan perangkat2 lain yang
memadai(tulang leher,sapit udang,pinggang,dll)
- Cara Jalan
banyak dari penggemar burung merpati
tidak lagi memperdulikan cara jalan dari burung merpati ini.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yang mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yang menginginkan burung merpatiny adalah merpati yang rajin dan tidak malas terbang.
memang cara jalan burung hanya bisa digunakan untuk memperkirakn malas dan tidakny burung,, meski hanya sedikit orang yang mempercayai, semoga pendapat ini bisa sedikit bermanfaat bagi sesama penggemar yang menginginkan burung merpatiny adalah merpati yang rajin dan tidak malas terbang.
saat burung berjalan, coba kita
amati telapak kakiny,, napak(menyentuh tanah) atau tidak.
biasany burung merpati yang berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yang menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dengan burung yang mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yang sama, dan perkiraan umur yang sama, latihan yang sama, pakan yang sama, dengan jalan yang berbeda seperti diatas.
biasany burung merpati yang berjalan hanya menapakkan keempat jariny(tanpa telapak kakiny),
akan mempunyai kemampuan terbang yg lebih panjang/lama dari pada burung yang menapakkan telapak kakiny saat berjalan. anda tidak percaya? coba buktikan sendiri dengan burung yang mempunyai segala baik pegangan dan lain2 yang sama, dan perkiraan umur yang sama, latihan yang sama, pakan yang sama, dengan jalan yang berbeda seperti diatas.
saat burung sudah sama2 jadi/hafal
lapak/rumah, terbangkan burung berulang kali, dan burung mana yang memp.
ketahanan terbang paling baik diantara keduanya? burung mana yang lebih dulu
lelah/"ngenduk"/hinggap di sembarang tempat?
- Penampilan
setelah melihat cara berjalan dari
burung merpati, tidak salah bila kita melihat keunggulan burung merpati dari
bentuk tubuhny saat berdiri. burung yang berdiri terlihat punggung &
pinggangny menyembul/ tampak "berpunuk" tentu akan memp kemampuan
terbang dan turun yang berbeda dari burung yang memp bentuk tidak seperti itu.
biasany sayap burung akan tampak menggantung. bila kita melihat merpati dengan
bentuk tubuh seperti itu, ada kemungkinan burung ini memp gaya terbang dengan
speed kencang, dan kemampuan turun yang patut diperhitungkan.
- Gerak bulu ekor
saat kita memilih burung merpati,
baik di pasar maupun di peternak, tidal ada salahny kita memperhatikan
pergerakan bulu ekor merpati tesebut saat bekur.
I. ekor burung saat bekur yang memp
kecepatan "megar-mingkup"/ bulu2 ekorny merapat dengan cepat (dilihat
dari samping), biasany dimiliki oleh burung yang mempunyai pinggang rapat. dan
ini sangat mempengaruhi kemampuan turunny.
II. ekor bururng yang selalu
"megar"/terlihat jarak2 dari bulu ekorny (dilihat dari samping), Akan
mempunyai kemampuan turun yg kalah baik bila dibandingkan dengan tipe pertama.
- Waspada
saat burung kita lepas di luar
kandang, bila kita mau memperhatikan tentu pandangan dan gerak-gerik kepala
burung merpati ini akan mempunyai gaya yang berbeda. ada yang hanya diam
terlihat cuek dengan keadaan sekitar, ada pula yang tampak waspada dan gesit
mengikuti gerakan2 disekitarny, baik gerakan didekatny ataupun gerakan dari
kejauhan. burung dengan tingkat kewaspadaan tinggi patut kita perhitungkan
kemampuan penglihatanny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar